Kamis, 14 Februari 2019
Cerpen indonesia
Contoh Cerpen Bahasa Indonesia Tema persahabatan, Cinta remaja, dan Prestasi
Oke guys, sebelum saya kasih nih contoh cerpen nya. Kalian pasti udah tau kan, apa itu Cerpen?
Yaps, Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novella dan novel.
Jadi, cerpen tuh pas banget buat kalian yang pengen baca cerita tapi ga mau yang panjang-panjang gitu. Hehe
Cerpen tetap ada konflik nya yang greget kok.
Nah disini saya mau membagikan salah satu contoh cerpen dengan tema persahabatan, cinta remaja, dan prestasi.
Enjoy for reading guys!
Fokus Satu Titik
........." Hey hey tugas kimia udah?" Tidak ada yang menjawab. Semuanya malah sibuk sendiri membuatku sangat jengkel pagi ini. Aku pun jalan ke bangkuku dengan muka ditekuk.
"Kamu kenapa nar? Ditekuk gitu masih pagi". Tanya Alea.
"Itu tuh aku nanya malah dicuekin kan kesel". Jawabku sambil menaruh tas di meja.
" Nanya apaan emang?" Alea mengeluarkan buku membuatku teringat sesuatu,
"Aleaaaa aku mau liat tugas kimia dong aku belum dua nomer lagi nih". Rengekku setelah sadar apa penyebab kekesalanku pagi ini.
" Oh gara-gara tugas jadi kamu kesel gini hahaha, nih!" Alea menyerahkan bukunya sambil mesem-mesem ga jelas,aneh memang.
Baru saja selesai satu nomer terdengar bunyi toa,
"Naraaaaaa, ini agenda belum diisi" Teriak Aldo
Si KM menyebalkan selalu datang disaat tidak tepat, seperti sekarang lagi ngebut mengerjakan tugas malah manggil-manggil.
"Astagfirullah bentar napa nih satu nomer lagi tanggung" Sahutku sambil terus menulis.
Ya, aku Dinara Aulia. Aku biasa dipanggil Nara. Aku ini orangnya pecicilan, humoris, ceria, tapi masih banyak yang bilang aku ini jutek. Itu lah mengapa ada istilah 'Jangan menilai hanya dari fisiknya saja'. Aku ini sekretaris kelas, jadi tidak jarang disuruh-suruh KM menyebalkan itu.
"Nara buruan elah makanya nugas tuh dirumah, keburu guru dateng nih" Tuh kan aldo memang spesies lelaki yang tidak sabaran,
"Iya do, siniin agenda nya berisik amat si!" Jawabku yang sudah mulai jengah dengan ocehannya.
"Kalian nih berantem mulu, jodoh baru tau rasa loh" Alea kalo ngomong emang seenak jidat sambil senyam senyum gitu lagi,
" Diem ya Al! Jangan bikin aku ngamuk" Aku masih menyalin tugas kimia, jawaban sedikit tapi harus dijelaskan sungguh menyebalkan bukan.
"Nih agenda nya, ayo tulis dulu!" Aldo menyerahkan buku agenda itu dihadapanku, dengan sedikit terpaksa karena tugas ku masih setengah paragraf lagi, aku mengisi agenda itu.
" Nih do" Aku kembalikan lagi buku itu ketangan Aldo. Bel masuk pun berbunyi.
°°°
Keesokan harinya, sepulang sekolah aku diminta menemani Alea ke toko buku kebetulan tempatnya dekat dengan rumahku. Ya Aleadira Lavina, dia ini sahabat baikku, paling sabar menghadapi sikap dan sifatku, pokoknya dia yang terbaik. Sesampainya di toko buku, ternyata Alea bertemu teman SMP nya. Lalu mengenalkan temannya itu padaku.
"Nar, ini teman SMP ku namanya Gara". Lelaki itu menyodorkan tangannya hendak berjabat tangan denganku,
'kenapa aku gugup gini'
" Oh hai aku Nara" Aku pun mengulurkan tanganku sambil tersenyum.
Setelah perkenalan singkat itu kami pun mencari buku yang dibutuhkan sambil ngobrol-ngobrol. Aku merasa dari tadi ada yang memperhatikan, ternyata Gara temannya Alea itu melihat ke arahku.
Setelah selesai, Aku pulang dan Alea pulang diantar oleh Gara katanya sekalian arah pulangnya pun searah.
°°°
Malam ini aku bisa istirahat dengan tenang, karena tidak ada tugas yang menggangguku. Ah, rasanya bahagia sekali jika semalam saja tanpa tugas. Aku ingin segera menyelesaikan bacaan novelku. Aku bahkan lupa sudah sampai halaman berapa aku membacanya, memang aku ini pelupa.
Setelah siap dengan novel didepan wajahku, 'tringtring' suara notifikasi dari whatsapp ku berbunyi. 'Pengganggu ' batinku berkicau. Tapi siapa juga malam-malam mengirim pesan, paling dari grup kelas atau grup angkatan. Dan saat aku membukanya "kok ga ada namanya sih, tapi foto nya cowo" Dengan perasaan was-was, penasaran juga curiga aku langsung mengirim pesan pada alea,
"Al, kamu tau nomer ini 089×××××××?"
"Aleaaaaa bales dong penting nih" Disaat genting seperti ini dia malah lama membalasnya.
"Oh itu nomernya Gara nar" Akhirnya dibalas, tapi kok..
"Gara? Yang temen kamu tadi? Kok tau nomer aku?" Bawel mode on.
"Tadi dia bilang katanya kamu cantik, terus minta nomer whatsapp kamu, yaudah aku kasih. Dia anaknya baik kok, percaya deh". Alea dengan tenang memberitahunya, sedangkan aku yang diberi tau jadi deg-deg an gini.
" Al sejak kapan kamu jadi mak comblang?" Candaku pada sahabatku yang baik hati ini.
"Sejak kita bertemu, udah ah bales sana pesannya. Aku lagi sibuk".
Ya, setelah diberi tau Alea bahwa itu nomer Gara, aku membalasnya hanya seperlunya saja. Itu pun aku membalas apa yang dia tanyakan, karena aku memang tidak bisa mencari topik pembicaraan. Bahkan dekat dengan lelaki saja tidak, yang ada malah berantem sama si KM menyebalkan Aldo itu.
°°°
Pagi ini, di sekolah akan ada seleksi peserta yang akan mengikuti lomba cerdas cermat mewakili sekolah. Karena aku sekretaris dan aktif organisasi jadi aku terpilih untuk mengikuti seleksi itu, Alea pun terpilih karena memang dia selalu mendapat peringkat terbaik. Dan tidak disangka lelaki menyebalkan Aldo itu juga ikut seleksi, tidak diragukan memang dia sama aktifnya sepertiku.
Tahap demi tahap seleksi telah terlewati, kami bertiga pun lolos dan akan mewakili sekolah dalam lomba cerdas cermat tersebut. Pemantapan lomba akan diadakan 3 minggu full sebelum acara lomba.
Hari demi hari aku dan Gara semakin dekat, bahkan Gara pernah menjemputku pulang sekolah, padahal menurutku itu berlebihan. Aku banyak menghabiskan waktu disekolah karena harus mengikuti pemantapan lomba itu, tidak jarang ibuku khawatir karena hampir maghrib aku baru pulang. Tapi semua ini aku lakukan untukku di masa depan dan untuk mengharumkan nama sekolah.
Seminggu sebelum lomba, aku ditembak oleh Gara. Aku tidak menyangka akan secepat ini, tapi aku tidak dapat memungkiri aku pun nyaman bersama Gara.
Aku bercerita pada Alea bahwa aku sudah jadian dengan Gara, "Al aku udah jadian sama temen SMP kamu itu loh, si Gara". " Wah cepet banget Nar, selamat ya jangan sampe kamu ga fokus buat lomba cuma karena udah punya pacar ya". Itulah pesan alea ketika aku memberitahunya.
°°°
Hari minggu, jadwal pemantapanku dari pagi hingga petang. Tapi, Gara minta aku menemaninya beli sepatu. Aku bingung harus pergi kemana, semuanya terasa penting bagiku. Jadi, aku memutuskan untuk menemani Gara dulu, lalu ke sekolah mengikuti pemantapan.
Setelah menemani Gara aku langsung ke sekolah, aku telat 2 jam dan dapat dipastikan itu mengecewakan orang yang sudah menungguku sejak tadi. Aku langsung mengikuti pemantapan, namun Alea diam saja tidak bertanya atau menegurku, mungkin dia sedang fokus jadi tidak menghiraukan kedatanganku.
Tiga hari lamanya Alea mendiamkanku, paling dia hanya menjawab jika aku bertanya tentang soal pemantapan. Aku tidak bisa tinggal diam, aku tidak ingin seperti orang musuhan dengan Alea. Aku memberanikan diri bertanya pada Alea saat kelas sedang istirahat.
"Al kamu kenapa sih kok diem aja?". Dia masih diam membaca bukunya , tidak menganggapku ada, itu sungguh sakit.
" Al jawab dong bilang kalo aku punya salah jangan diem aja, please jangan bikin aku bingung al" Tanyaku lagi sambil menahan tangis,
Siapa yang tahan jika dalam kondisi sepertiku, didiamkan oleh sahabat yang paling mengerti. Alea mengangkat kepalanya yang tadi sedang menunduk membaca,
"Kamu tanya dong sama diri kamu sendiri, kamu intospeksi, kenapa kamu jadi begini Nar?" Ucap Alea sambil menatapku.
Aku tau Alea menjawabnya dengan nada yg bergetar itu sama sepertiku yang hendak menangis. Aku diam tidak mengerti maksud dari perkataan alea barusan.
"Nar aku ga suka kamu yang sekarang, kamu sekarang lebih mentingin pacar kamu, kamu ga seceria dulu, berapa kali kamu ga fokus saat pemantapan? Berapa kali kamu datang terlambat saat pemantapan? Kamu galau ga jelas di kelas, hanya karena Gara ga bales pesan kamu. Kamu bukan Nara yang aku kenal, aku kecewa Nar" Tutur Alea dengan wajah memerah.
Dan runtuh sudah pertahananku, aku menangis, aku langsung memeluk Alea yang ada dihadapanku.
"Maafin aku Al, maaf maaf aku tau aku bikin kamu kecewa, aku bikin semua orang kecewa cuma karena hal kecil yang ga penting. Maaf aku egois, hiks..hiks..". Alea pun ikut menangis,
" Iya Nar, maaf juga udah diemin kamu beberapa hari ini". Kami mengurai pelukan,
"Aku janji aku bakalan fokus buat lomba dan jadi seperti Nara yang dulu lagi" Janjiku sambil mengangkat jari kelingking, alea pun mengaitkan jari kelingkingnya dan kami tertawa bersama.
"Ah ya satu lagi aku bakal putusin Gara". Ucapku membuat Alea kaget,
" Loh kenapa? Apa karena semua ini?" Aku menjawabnya dengan cengirin khasku,
" Hehehe engga kok Al, emang bener aku jadi kurang fokus sekarang karena pacaran, dan Gara itu ga mengerti aku, aku rasa aku dan dia udah ga sejalan". Alea memelukku dan ada suara tawa dibelakang kami.
Saat kami menengok, makhluk menyebalkan datang dengan cengiran yang sungguh menjijikan.
"Aldo ngapain kamu disitu?!" Tanyaku sewot.
"Cieeee jomblo yang abis putus ga usah nge gas dong hahahaha" Ejeknya padaku.
Ingin sekali aku menabok bibirnya yang lemes itu. Sedangkan alea ketawa ketawi melihatku diejek seperti itu.
"Aldooo ngaca dong jomblo kok bilang jomblo hahaha" Aku mulai mengejeknya dan tertawa puas.
"Kalian jadian aja deh cocok loh sama-sama jomblo kan" Ucap Alea seperti bara api yang panas sampai ke hati.
"ALEA!" Aku dan Aldo mengatakannya bersamaan,
" Cieeeeeeee....." Yaa, kelas sudah mulai ramai seperti pasar minggu yang dipadati para jomblo.
°°°
Hari itu, pulangnya aku langsung meminta untuk mengakhiri hubungan dengan Gara. Awalnya dia menolak, namun setelah aku memberi penjelasan jadi dia mau dan kita resmi putus. Dan hari ini hari yang ditunggu, acara perlombaan cerdas cermat antar sekolah. Aku, Alea, dan Aldo kita satu tim. Kita harus kompak dan bekerja sama, tidak ada lagi berantem dan saling ejek.
Setelah menghabiskan banyak waktu untuk pemantapan, lika-liku yang dihadapi sebelum lomba dan suasana lomba yang sangat menegangkan. Kita dapat mengharumkan nama sekolah, kita dapat membanggakan orang tua kita. Kita menang.
Hasil tidak akan menghianati proses. Itu yang sering aku dengar. Walaupun biasanya kita lebih dihargai dari apa yang kita hasilkan bukan prosesnya. Aku beruntung memiliki sahabat yang selalu mengingatkanku disaat aku salah dan mulai tersesat. Aku beruntung memiliki teman yang bisa membuatku tertawa tanpa beban. Aku beruntung berada di dunia ini bersama orang-orang yang menyayangiku.
••Tamat••
Nah itu dia sedikit contoh cerpennya. Semoga bisa jadi referensi kalian untuk membuat cerpen yang lebih bagus dari ini.
Good Luck!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Cerpen nya bagus😊 sukses selalu yaa😊
BalasHapusTerima kasih😊
HapusKeren, semangaat terus yaa 😉
BalasHapusInsya Allah, terima kasih kak😊
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusWaduh nama pak kmnya��
BalasHapusKaya kenal ya bu 😊
Hapusmakasih...selalu semangat ya
BalasHapusWkwkwk makasih😊
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBerbakat mbaee
BalasHapusSekakian curhat ya :v
Aamiin masih belajar kok,hehehehe😊
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusWaduh calon penulis ini mah
BalasHapusWaduh aamiin teh hehehe😊
Hapusjiwa jiwa penulis nih
BalasHapusAamiin, masih harus banyak belajar nih hehehe😊
HapusCerpennya keren kak, aq terbantu sekali
BalasHapusSemangat terus dalam membuat cerpen kakak
BalasHapusSaya sangat terbantu sekali dalam tugas mata pelajaran saya
BalasHapusSemoga bisa buat cerpen lebih bagus dari ini yaa😊
HapusBagus sekali ceritanya kakak
BalasHapusTerimakasih kakak
BalasHapusKembali kasih😊
HapusBagus mi 😊
BalasHapusMakasih mpeb😊
HapusBagus😍
BalasHapusTerimakasih hehe❤
HapusCinta cinta an aja yeuu masih kecil jugaaaa.. Eh lebih tua ya lupa🙈
BalasHapusBagus mii👏
Imajinasi ku tinggi wkwk. Makasih😊
HapusBagus👍
BalasHapusTerimakasih😊
HapusMantul ma
BalasHapusAsikk terimakasih😊
HapusBaguss ceritanyan👍👍
BalasHapusWahh terimakasih😊
HapusUmiiii, ceritanya bagusss!!!
BalasHapusWkwkwk terimakasih ceu😊
HapusTerimakasih wi😊
BalasHapusBerbakat nih sukses ya
BalasHapusDuh aamiin makasih yaa😊
HapusSemangat teruuss😍
BalasHapusMakasihh😍
HapusBagus kak, lanjutkan 👍🏻
BalasHapusAsikk terimakasih😊
HapusKeren , lanjutkan^^
BalasHapusTerimakasih sudah singgah😊
HapusBagus,lanjutkan yaa😍
BalasHapusTerimakasih banyak😍
HapusBagus, menarik , saya suka saya suka 😍
BalasHapusAaa saya juga suka, terimakasih😍
HapusBagus, menarik , saya suka saya suka 😍
BalasHapusBagus, menarik , saya suka saya suka 😍
BalasHapusMantepp lanjutkan
BalasHapusAsikk terimakasih😊
HapusMenarik nih, janga lupa untuk selalu berkarya mi
BalasHapusAamiin terimakasih elis😊
HapusInterest story emg ini mah.
BalasHapusthank You so much i love that Soufiane
BalasHapusBagus hueee👌👌 tetap lanjutkan berkarya mu nak ;)
BalasHapus